Jumlah Peserta Program Keluarga Harapan di Jawa Barat 2016 Ditambah
POJOKJABAR.com, BANDUNG – Kementerian Sosial (Kemensos) menambah jumlah peserta Program Keluarga harapan (PKH) di Jawa Barat sebanyak 460 ribu keluarga sangat miskin (KSM) yang menjadi sasaran program tersebut. Sehingga, sekitar satu juta KSM di Jabar akan mendapat bantuan pendidikan dan kesehatan dari pemerintah.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, secara nasional
jumlah peserta PKH saat ini berjumlah sekitar 3,5 juta KSM. Pada tahun
ini, rencananya akan ditambah sebanyak 2,5 juta KSM sebagai sasaran PKH.
Sehingga secara nasional terdapat enam juta KSM yang akan menerim
bantuan dari pemerintah. “(Jumlah tersebut) dari hasil validasi data
dari Kemensos, pemprov, pemerintah kabupaten/kota, dan lain-lain. Di
jabar sendiri akan ada 420 ribu KSM lagi yang menjadi sasaran PKH,” kata
Khofifah usai pembukaan Annual Summit Program Keluarga Harapan Jabar,
di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Kamis (12/5).
Dia melanjutkan, PKH adalah sebuah program atau upaya yang dilakukan
pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Bantuan dan pendampingan akan
diberikan kepada KSM yang menjadi target sasaran program tersebut.
Menurutnya, terdapat dua komponen yang diberikan dalam PKH, yakni
kesehatan dan pendidikan. Komponen kesehatan diberikan kepada ibu hamil
dan balita dengan jumlah bantuan sebesar Rp 1,2 juta per orang.
Komponen pendidikan diberikan kepada murid sekolah dasar sebesar Rp
450 ribu, pelajar SMP Rp 750 ribu, dan SMA Rp 1 juta. Dalam setiap
tahunnya, bantuan itu akan diberikan dalam empat kali pencairan.
Dia mengaku, pada tahun ini Kemensos menganggarkan sekitar Rp 9,98
triliun untuk PKH. “Namun (program ini) harus diintegerasikan dengan
lembaga lain. PKH harus mendapat prioritas intervensi program rutilahu.
Kita juga harus dorong PKH bisa mandiri selama lima tahun. Mata rantai
kemiskinan bisa diputus kalau bisa mandiri,” ujarnya.
Selain menambah peserta PKH, pihaknya pun tahun ini menambah jumlah
pendamping PKH sebanyak 11 ribu pendamping. Saat ini telah ada 15 ribu
pendampaing yang sudah betugas membantu para KSM agar bisa hidup lebih
mandiri.
“Dengan penambahan ini akan lebih efektif. Karena idealnya satu
pendamping melayani 100-200 KSM. Tapi sekarang masih ada yang melayani
400-450 KSM,” katanya.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, mulai 2017 mendatang,
bantuan PKH akan diintegerasikan dengan program rutilahu. “Kita
integerasikan dengan program rutilahu. Boleh jadi peserta PKH rumahnya
tidak layak huni, kita intervensi dengan program rutilahu,” katanya di
tempat yang sama.
Heryawan menyebut, program rutilahu di Jabar sempat terhenti karena
aturan perundang-undangan. Namun, mulai tahun depan pihaknya berjanji
akan membangun kembali ribuan rutilahu di seluruh Jabar.
“Tahun depan kita mulai lagi bangun rutilahu. Kita bisa selesaikan 30 ribu rutilahu tahun 2017 mendatang,” ujarnya.
Heryawan menambahkan, saat ini peserta PKH di Jabar sekitar 700 ribu
KSM. Dengan ditambahnya jumlah peserta PKH sebanyak 420 ribu, maka
terdapat satu juta peserta PKH di provinsi dengan jumlah penduduk
sekitar 46 juta jiwa ini. “Anggaran yang telah disalurkan ke Jawa Barat
telah mencapai kurang lebih Rp 499 miliar,” pungkasnya. (agp)