Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan jangkauan Program
Keluarga Harapan (PKH) akan terus diperluas dengan menambah jumlah
peserta program.
"Program ini akan terus mendapatkan
perluasan. Bahkan Presiden sudah memberikan sinyal pada sidang kabinet
yang lalu kalau program ini akan diperluas," katanya di Sumenep, Jawa
Timur, Sabtu (9/1).
Hal itu disampaikan Mensos setelah
meninjau tiga rumah penerima PKH di Kabupaten Sumenep. Pada peninjauan
tersebut Mensos juga memberikan paket sembako kepada mereka.
Perluasan PKH dilakukan karena program tersebut menurut survei Bank
Dunia merupakan satu-satunya program yang dapat mempersempit "ghini
ratio" (tingkat kesenjangan) dan memutuskan rantai kemiskinan.
Menurut Khofifah, rencana Presiden untuk melakukan perluasan
penjangkauan PKH sampai 1 persen dari PDB seperti suksesnya Brasil dalam
menurunkan angka kemiskinan.
"Kalau satu persen dari PDB itu
bisa meluaskan sampai Rp110 triliun padahal tahun ini baru mencapai
Rp9,9 triliun dan tahun kemarin baru Rp5,6 triliun," tambah dia.
Pada 2015, jumlah peserta PKH sebanyak 3,5 juta dan akan diperluas menjadi 6 juta peserta pada 2016.
Signifikannya PKH dalam memutus rantai kemiskinan dan mempersempit
"ghini ratio" maka program-program komplementaritas akan dimaksimalkan
oleh Kemensos.
Antara lain adalah penerima PKH juga akan
menerima program rumah tinggal layak huni (rutilahu), maka pada 2016
sebanyak 70 persen program rutilahu diprioritaskan untuk penerima PKH
dan 70 persen program Kube diprioritaskan untuk PKH.
"Sehingga pengintegrasian dari seluruh intervensi program penanganan
fakir miskin itu akan diprioritaskan pada penerima PKH," ujar Khofifah.
(Ant)
Sumber : www.antaranews.com